PERJALANAN IBADAH HAJI part 1#

 

Kalender hijriah menunjukkan awal tanggal dan bulan 1 Dzulhijah maka saat itulah persiapan Ibadah Haji dilaksanakan. Niat ibadah diucapkan dari lisan dan qolbu dibarengi menjaga kondisi tubuh yang prima serta bekal makanan yang cukup. Agama Islam bertugas mendidik kepribadian manusia, mensucikan jiwa dan membebaskan diri dari hawa nafsu. Untuk ini dibuatlah satu pendidikan yang merupakan ibadah bagi kita. Cara itu, ialah aqidah yang murni, ibadah yang tulus ikhlas serta sesuai dengan kehendak Allah SWT dan sunnah Rasul.
Segala ibadah dalm Islam, walaupun bermacam rupa bentuknya, namun menuju ke satu arah, yaitu yang mendatangkan kebahagiaan.
Sholat dimanifestasikan berupa gerakan-gerakan tubuh dan menghadapkan jiwa kepada Allah SWT dengan penuh rasa rendah diri akan keagungan dan kebesaran-Nya. Zakat telah dimanifestasikan dari ibadah yang dikerjakan untuk mensucikan diri dari loba dan kikir. Pengekangan nafsu, peningkatan daya sabar, ikhlas menahan haus dan lapar, merupakan ciri-ciri khas dari ibadah puasa. Maka kumpulan dari cara-cara ibadah diatas, baik yang mempergunakan tenaga, semangat, harta, menahan nafsu, terlihat jelas dalam ibadah haji.
Dalam mengerjakan haji, kita menempuh jarak yang demikian jauh untuk mencapai Baitullah, dengan segala kesukaran dan kesulitan dalam perjalanan dari darat laut dan udara, berpisah dengan sanak keluarga dengan satu tujuan untuk mencapai kepuasan batin dan kenikmatan rohani.
Al Qur’an, as Sunnah dan ijma’para ulama menetapkan bahwa haji merupakan fardhu ‘ain bagi muslim dan muslimah yang sanggup mengerjakannya.
Maka makna haji al-baiti menurut syara’ ialah mengunjungi Baitullah dengan sifat yang tertentu, diwaktu yang tertentu, disertai oleh perbuatan-perbuatan yang tertentu pula. Hukum seseorang mengingkari kewajiban haji maka ia menjadi kufur dan murtad dari agama Islam.
Sangatlah dianjurkan supaya orang yang telah wajib mengerjakan haji segera mengerjakannya, “…maka berlomba-lombalah kamu mengerjakan kebaikan….”(QS. AL-Baqarah:148)
Barangsia hendak mengerjakan haji, maka hendaklah dikerjakannya dengan segera, karena dia mungkin akan sakit, akan hilang kendaraannya dan timbul kebutuhan-kebutuhan yang lain ( HR. Ahmad, Ath-Thabari, Ibnu majah dan Al Baihaqi) .
Dalam pelaksanaan haji dapat ditempuh dengan salah satu dari 3 cara diantaranya pertama menunaikan ibadah haji secara ifrad ialah mendahulukan haji dari umrah, kedua menunaikan ibadah haji secara qiran ialah menunaikan haji secara berbarengan. Yang ke tiga Menunaikan ibadah haji secara tamattu’ ialah mendahulukan umrah dari haji. Semoga sehat dan bahagia