NAFAS YANG TERTIMBUN

Nafas yang kita hembuskan tidak akan pernah kembali untuk selamanya. Nafas adalah modal utama hidup, karena hembusan pertama kali dan terakhir kalinya adalah nafas. Nafas terhenti maka terhentinya kehidupan, terhentinya kenikmatan-kenikmatan yang dirasa di dunia. Apakah jasad bisa hidup tanpa nafas? Karena kebutuhan pertama kali adanya kehidupan setelah sempurnanya jasad hadirlah nafas sebagai penghidupan.

Maka beruntunglah menjadi bagian hidup bisa merasa kenikmatan dunia, rasa syukur yang mendalam. Kadang kita menyadari akan mahalnya harga sebuah kesehatan setelah kehilangan kesehatan. Kadang juga sadar harta tidak bisa membeli segala sesuatu yang diinginkan dan tidak akan mampu menambah umur seharipun.

Penggerak jasad tubuh adalah nafas kita, seperti Ruh yang mengatur dan bertasaruf pada jasad sebagaiman raja dengan kerajaannya. Kita tidak akan sampai kepada Allah SWT kalau ruh tidak mendiami jasad selama di dunia. Tingkat yang lebih rendah harus dilalui untuk sampai pada tingkat yang lebih tinggi dengan hal tersebut menjadi suatu kerangka yang saling membutuhkan dan mengikat yang dinamakana manusia.

Perjalanan manusia yang dilalui dengan kebaikan – kebaikan tindakan dan pemikiran karena Allah SWT, menguatkan nafas ruh menjadi sehat tanpa noda. Berbeda dari kebalikannya atau bertolak darinya menjadikan kesepian kering tanpa harapan bagai ikan tanpa air antar hidup dan mati.

Saatnya menanam dalam diri untuk selalu bertaqwa hanya kepadaNya, memeliharan dan menjaga agar terjaga dan dijaga oleh Nya Allah Subhanahuwata’ala. Rhn