Meneladani Rasulullah

Tanah Arab yang saat itu tidak memiliki agama tertentu kecuali menyembah berhala dan mengalami kebejatan moral, kurun waktu lebih 23 tahun mampu di “sulap” oleh Nabi Muhammad SAW menjadi kawasan religius yang menegesakan Allah SWT dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan. Itu karena keteladanan beliau Nabi Muhammad SAW, Beliau satu-satunya manusia yang membawa perubahan besar dan berhasil meraih kesuksesan-kesuksesan yang luar biasa dbaik dari sisi agama maupun duniawi.
“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.” (QS Al Ahzab ayat 21)
Rasulullah Muhammad SAW adalah sosok teladan sepanjang masa. Keteladanan Nabi Muhammad SAW tercermin dalam setiap lini kehidupan sehari-hari.
Keteladanan Rasulullah Muhammad SAW sangat penting bila dicontoh saat ini karena berdampak baik bagi kita diantaranya :

 

1. Tidak pernah sombong
Kerendahan hati merupakan sifat karakter yang sangat penting dimiliki setiap orang, karena sifat ini melahirkan berbagai sikap luhur dan menenangkan kehidupan masyarakat. Seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, beliau selalu rendah hati kepada siapapun dan tidak pernah menyombongkan diri bahkan atas kehormatan dan keistimewaannya.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam sabda Nabi SAW diriwayatka Umar bin Khattab RA, dia berkata: “Rasulullah SAW bersabda, “Jangan goda aku (juga) karena orang-orang Nasrani menyanjung Isa bin Maryam, karena sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba. Maka sebutlah (kamu) hamba Allah dan Rasul-Nya.” (HR Bukhari)
2. Lemah Lembut
Akhlak mulia Rasulullah SAW dikenal memiliki akhlak yang paling mulia untuk dijadikan teladan bagi umatnya. Akhlaknya yang paling mulia selalu menyertakan pendapat yang baik, dia tidak pernah melakukan hal-hal buruk, tidak pernah berperilaku kasar, dan tidak pernah berteriak.
Apalagi Rasulullah SAW tidak pernah membalas perbuatan buruk yang menimpanya kepada siapapun. Bahkan, dia mendoakan orang yang menyakitinya dengan hal-hal yang baik. Sebagaimana dijelaskan dalam riwayat berikut:
Dari Abu Abdilah al-Jadali RA dia berkata, “Saya berkata kepada Aisyah, ‘Bagaimana sikap Nabi terhadap keluarganya?’ Aisyah menjawab, “Dia adalah orang yang paling terpuji. Rasulullah tidak pernah bersikap dengan buruk, kasar atau berteriak di tengah pasar. Dia tidak akan membalas kejahatan dengan kejahatan. Tapi dia memaafkan dan memaafkan hal-hal buruk yang ditujukan kepadanya secara pribadi.” (HR Imam Ahmad)
3. Pecinta semua
Kecintaan Nabi Muhammad SAW terlihat dari sifat-sifatnya yang sangat mulia. Beliau dikenal lemah lembut terhadap para sahabatnya. Memaafkan mereka dan meminta kepada Allah SWT untuk mengampuni dosa dan kesalahan mereka, Nabi juga sangat mengenal anak-anak.
Dikatakan bahwa ketika Nabi Muhammad SAW sedang berdoa, dia mendengar seorang anak kecil menangis dan menjadi khawatir tentang anak itu. Nabi kemudian mempercepat shalatnya karena mengetahui bahwa ibunya pasti sangat khawatir dengan tangisan putranya.
Dari Abu Qatadah Al-Anshari dari ayahnya RA, Rasulullah SAW bersabda, “ “Sesungguhnya aku mengerjakan sholat dan berniat melakukannya dalam waktu yang lama. Tetapi aku mendengar seorang anak kecil menangis maka aku mempercepat shalat. Karena aku tahu bahwa ibunya pasti sangat sangat khawatir tentang tangisan putranya.” (HR Bukhari dan Muslim)
4. Toleran
Sifat pemurah Rasulullah selanjutnya yang harus dimiliki setiap Muslim adalah selalu bersikap toleran. Kualitas ini membuat seseorang taat kepada Allah SWT semaksimal mungkin. Misalnya, kesabaran dalam menghadapi cobaan atau kejadian yang tidak menyenangkan dan kemampuan untuk menerimanya dengan sepenuh hati.
Dari Anas bin Malik RA, dia berkata, “Saya pernah berjalan dengan Rasulullah, yang pada waktu itu mengenakan sorban dari daerah Najran, yang tebal bahannya. Kemudian seseorang dari desa mengikutinya, penduduk badui itu menarik sorbannya begitu keras hingga aku melihat bekas luka di sisi leher Nabi karena gaya tarik-menarik. Kemudian badui itu berkata, “Wahai Muhammad, berilah aku kekayaan Allah yang kamu miliki!” Rasulullah SAW menoleh dan tertawa. Dia memerintahkan untuk memberikan kepada badui hadiah.” (HR Bukhari dan Muslim)
5. Dermawan
Kedermawanan Rasulullah SAW dikenal dengan kebesaran dan kedermawanan jiwanya. Memberikan sesuatu dari Allah SWT tanpa keegoisan dan kemunafikan. Kisah kedermawanannya diceritakan dalam banyak hadits, salah satunya adalah hadits berikut ini:
Dari Anas bin Malik RA dia berkata, “Seorang pria mendatangi Nabi SAW dan meminta kambing yang jumlahnya sama dengan jarak antara dua gunung, maka beliau memberikan apa yang dia minta. Si pria lantas pulang ke kaumnya dan berkata, “Wahai umatku, masuklah ke agama Islam, karena Muhammad akan memberimu hadiah yang tidak akan kamu inginkan lagi khawatir jatuh miskin.” (HR Muslim).
Semoga akhlak yang di contohkan rasulullah bisa kita teladani dan memberikan dampak positif bagi diri kita maupun lingkungan.