Waspada Penyakit Tidak Menular

Penyakit tidak menular (PTM) menjadi penyebab utama kematian secara global. Data WHO menunjukkan bahwa dari 57 juta kematian yang terjadi di dunia pada tahun 2008, sebanyak 36 juta atau hampir dua pertiganya disebabkan oleh Penyakit Tidak Menular. PTM juga membunuh penduduk dengan usia yang lebih muda. Di negara-negara dengan tingkat ekonomi rendah dan menengah, dari seluruh kematian yang terjadi pada orang-orang berusia kurang dari 60 tahun, 29% disebabkan oleh PTM, sedangkan di negara-negara maju, menyebabkan 13% kematian. Proporsi penyebab kematian PTM pada orang-orang berusia kurang dari 70 tahun, penyakit cardiovaskular merupakan penyebab terbesar (39%), diikuti kanker (27%), sedangkan penyakit pernafasan kronis, penyakit pencernaan dan PTM yang lain bersama-sama menyebabkan sekitar 30% kematian, serta 4% kematian disebabkan diabetes.

Menurut Badan Kesehatan Dunia WHO, kematian akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) diperkirakan akan terus meningkat di seluruh dunia, peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara menengah dan miskin. Lebih dari dua pertiga (70%) dari populasi global akan meninggal akibat penyakit tidak menular seperti kanker, penyakit jantung, stroke dan diabetes. Dalam jumlah total, pada tahun 2030 diprediksi akan ada 52 juta jiwa kematian per tahun karena penyakit tidak menular, naik 9 juta jiwa dari 38 juta jiwa pada saat ini. Di sisi lain, kematian akibat penyakit menular seperti malaria, TBC atau penyakit infeksi lainnya akan menurun, dari 18 juta jiwa saat ini menjadi 16,5 juta jiwa pada tahun 2030.4 Pada negara-negara menengah dan miskin PTM akan bertanggung jawab terhadap tiga kali dari tahun hidup yang hilang dan disability (Disability adjusted life years=DALYs) dan hampir lima kali dari kematian penyakit menular, maternal, perinatal dan masalah nutrisi.

Saatnya bersadar menjaga kebugaran karena Sakit itu mahal, maka usahakan diri agar selalu sehat karena untuk sehat  biaya murah. Makan makanan beragam  menu yang bergizi,  olah raga rutin dan jiwa pikiran rileks tentu akan sehat. Karena sudah menjadi gaya hidup menjadi masyarakat sehat bugar dan produktif. Hal ini perlu dukungan dari keluarga, kerabat dan  teman yang selalu memberi support agar bisa terpenuhinya kesehatan yang sempurna. Menginisiasi agar kesehatan prima perlu kesadaran dengan makanan yang terukur, aktifitas fisik yang positif dan faktor faktor lain menyesuaikan kondisi keuangan.

Kualitas hidup yang sehat akan lebih baik dengan mengedepankan pola rutinitas yang berkelanjutan bukan sesaat atau seingatnya. Salah satunya dengan bergerak 30 menit, kalau seminggu 5 kali berarti sekitar 150 menit. Yaitu dengan aktifitasjalan kaki, lari atau berenang, rajin konsumsi buah dan sayur, dan cek kesehatan rutin.  Dan aktifitas yang perlu dihindari adalah tidak merokok, membatasi konsumsi gula, garam lemak berlebih