Tergelincirnya matahari di sore hari bertanda pergantian hari, menyebutnya malam senin, malam selasa, dan selanjutnya, itu saat kita menggunakan hitungan hari qomariyah. Ramadhan yang penuh suka cita ini dalam hitungan hari umat akan ditinggalkan. Sedih, haru, gembira terasa, mungkin rutinitas selama menjalani hari metamorfosis. Ramadhan memang istimewa bagi yang melaksanakan dan mengamalkan, dari sholat isya’ sholat tarawih berjamaah sahur dan kajian pagi berjamaah rutinitas pagi, siang dan sore, ngabuburit buru ta’jil dan menu buka yang bergizi dan sehat hingga sholat isya dan sholat taraweh terulang hingga 1 bulan. Saat ini hingga hari kedepan akan bertemu hari dan waktu yang sangat istimewa dengan amalan sunnah yaitu amalan ikhtikaf di 10 hari akhir Bulan Ramadhan dengan benerapa Pengertian, Hukum, dan Tata Caranya. Berikut penjelasan lengkap mengenai iktikaf:
- Pengertian Iktikaf
Iktikaf secara bahasa berarti “berdiam diri” atau “menetap di suatu tempat”. Secara syar’i, iktikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribadah kepada Allah SWT. Orang yang melakukan iktikaf disebut “mu’takif”. - Hukum Iktikaf
Iktikaf hukumnya sunnah, terutama di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Rasulullah SAW rutin melakukannya untuk mencari malam Lailatul Qadar. Namun, iktikaf bisa menjadi wajib jika seseorang bernazar untuk melakukannya. - Waktu Iktikaf
– Sepuluh Hari Terakhir Ramadhan: Waktu utama untuk iktikaf, dimulai dari malam ke-21 hingga akhir Ramadhan.
– Waktu Lain: Iktikaf bisa dilakukan kapan saja, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan. - Syarat Iktikaf
– Islam: Hanya berlaku bagi muslim.
– Berakal: Orang yang tidak waras tidak diwajibkan.
– Suci dari Hadats Besar: Bagi wanita, harus suci dari haid dan nifas.
– Niat: Berniat iktikaf untuk mendekatkan diri kepada Allah.
– Tempat: Dilakukan di masjid, terutama masjid yang digunakan untuk shalat berjamaah. - Rukun Iktikaf
– Niat: Berniat iktikaf karena Allah.
– Berdiam di Masjid: Tetap berada di masjid selama waktu yang ditentukan. - Hal-Hal yang Membatalkan Iktikaf
– Keluar masjid tanpa alasan syar’i.
– Berhubungan suami-istri.
– Murtad (keluar dari Islam).
– Hilang akal karena mabuk atau gila.
– Haid atau nifas bagi wanita. - Keutamaan Iktikaf
– Mendekatkan diri kepada Allah.
– Meningkatkan kualitas ibadah.
– Mencari malam Lailatul Qadar.
– Menghindarkan diri dari kesibukan dunia. - Tata Cara Iktikaf
- Niat : Berniat iktikaf sebelum memulai.
- Berdiam di Masjid: Tetap di masjid selama waktu yang ditentukan.
- Memperbanyak Ibadah: Shalat, membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan berdoa.
- Menghindari Hal yang Tidak Bermanfaat: Fokus pada ibadah dan menghindari percakapan duniawi.
- Tips Iktikaf yang Bermakna
– Siapkan mental dan fisik sebelum iktikaf.
– Bawa Al-Qur’an, buku doa, atau kitab untuk dibaca.
– Hindari penggunaan gadget yang tidak perlu.
– Manfaatkan waktu untuk muhasabah diri.
Iktikaf adalah kesempatan emas untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, terutama di bulan Ramadhan. Dengan memahami tata cara dan keutamaannya, kita bisa menjalankan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan bermakna. Semoga kita semua diberi kemudahan untuk melaksanakannya. Aamiin.